Suarapapuanews, Jakarta– Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) yang akan digelar di Bali pada Bulan November nanti akan menjadi momentum untuk mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. KTT G20 akan berperan sebagai pendorong ekonomi digital yang lebih maju bagi generasi Indonesia di masa mendatang.
G20 merupakan sebuah forum kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Negara anggota G20 terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Dunia.
G20 bermula pada tahun 1999 yang berawal dari pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Namun sejak tahun 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT dan pada tahun 2010 dibentuk pula pembahasan sektor pembangunan. Forum G20 ini bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Berbeda dari forum multilateral lainnya, G20 tidak memiliki sekretariat tetap. Fungsi presidensi dipegang oleh satu negara anggota, yang berganti setiap tahunnya. Untuk tahun 2022 ini, Indonesia memegang presidensi G20 selama setahun penuh. Presidensi Indonesia di G20 dimulai sejak 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022. Serah terima presidensi dari Italia kepada Indonesia telah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di KTT G20 Roma 2021.
Selaku Presidensi G20, Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Dengan tema ini, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Isu prioritas yang diangkat Indonesia sebagai presidensi adalah masalah ketersediaan arsitektur kesehatan global, kesiapan pelaksanaan transformasi digital, serta pembahasan mengenai transisi energi berkelanjutan.
Transformasi digital merupakan salah satu isu prioritas yang diangkat Indonesia sebagai Presidensi G20. Hal ini dikarenakan transformasi digital harus dilakukan untuk mencapai potensi sesungguhnya dari digitalisasi ekonomi global yang berguna untuk meraih kesejahteraan bersama setiap negara anggota.
Transformasi digital adalah kunci untuk memulihkan tatanan ekonomi global akibat Pandemi Covid-19 untuk menjadi lebih kuat, inklusif dan kolaboratif. Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengatakan bahwa transformasi digital akan menghadirkan peluang yang tidak didapatkan sebelumnya. Seperti memudahkan anak muda untuk membangun bisnis-bisnis bermodal kecil. Selain itu, transformasi digital juga mendorong kemunculan inovasi bagi generasi muda untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang akan sangat berguna bagi peningkatan perekonomian.
Isu prioritas Presidensi G20 Indonesia untuk meningkatkan transformasi digital tercermin dalam ajakan kepada Cisco dan Meta untuk turut menyemarakkan KTT G20 di Bali pada Bulan November mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, yang secara khusus bertandang ke markas dua perusahaan rakasasa Amerika Serikat (AS) di San Jose dan California.
Dalam kunjungannya, Menkominfo disambut oleh VP of Connectivity Policy Meta, Monica Desai. Desai menyampaikan bahwa pihak Meta sangat tertarik untuk berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) dalam membawa konsep Meta dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Dukungan Meta di KTT G20 Indonesia sejalan dengan komitmen mereka untuk mendorong ekonomi digital yang lebih maju untuk generasi masa depan. Dalam kesempatan yang sama, Menkominfo mengatakan bentuk keterlibatan Meta di KTT G20 adalah untuk menyiapkan pameran teknologi, yang bernama Digital Transformation Expo.
Menkominfo berharap pameran teknologi dari Meta ini akan menjadi perhatian para kepala negara dan bos-bos perusahaan dunia yang hadir dalam KTT G20. Kerja sama antara Meta dan Indonesia akan terus berkembang untuk mendorong transformasi dan ekonomi digital.
Selain Meta, Menkominfo juga turut mengajak Cisco untuk berpartisipasi pada KTT G20. Cassie Roach selaku VP WW Sales & Country Sponsor Cisco menyambut positif ajakan kerja sama dari Pemerintah Indonesia. Dirinya berharap agenda transformasi digital di Indonesia bisa berjalan dengan sukses untuk mencapai kemajuan ekonomi serta perkembangan talenta digital.
Dalam KTT G20 nanti, Cisco akan memamerkan room panorama. Room panorama merupakan sebuah sistem untuk konferensi video. Sistem ini mentransformasikan ruang konferensi atau pertemuan lokal atau global ke dalam hub video kolaborasi.
Selain mengunjungi Meta dan Cisco, kunjungan kerja ke Amerika Serikat kali ini dimanfaatkan Menkominfo untuk bertandang ke sejumlah perusahaan produsen satelit dan teknologi digital di Amerika Serikat untuk mempromosikan Presidensi Indonesia di Forum G20. Dirinya juga memberikan cendera mata berupa gunungan logo Presidensi G20 Indonesia kepada perusahaan-perusahaan Amerika yang dikunjunginya.
Semoga transformasi digital di Indonesia dapat segera terwujud. Karena transformasi digital dapat menjadi suatu solusi bagi setiap negara anggota G20 untuk memulihkan perekonomiannya akibat Pandemi Covid-19. Transformasi digital akan membantu akselerasi UMKM ke dalam ekosistem digital, kewirausahaan digital. Semoga Presidensi Indonesia dalam KTT G20 dapat menjadi pioner terciptanya transformasi digital di berbagai bidang bagi negara anggota G20 khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
)* Penulis adalah Kontributor untuk Pertiwi Institute
(SJ/AA)