Suarapapuanews, Jakarta– Moderasi beragama sesuai dengan prinsip Pancasila yakni toleransi dan cinta damai. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia (WNI) wajib mendalami moderasi beragama. Jika mereka paham maka tidak akan ada gesekan antar umat dengan keyakinan yang berbeda dan Indonesia tidak akan hancur akibat serangan kelompok radikal.
Akhir-akhir ini, moderasi beragama digencarkan lagi karena banyak manfaatnya. Ketika ingin meningkatkan rasa persatuan maka yang dibutuhkan adalah moderasi beragama. Penyebabnya karena jika seseorang mempraktikkan moderasi beragama maka ia tidak akan menjalankan agama ekstrim kanan atau kiri. Namun berada di tengah-tengah.
Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragam Jawa Tengah, Dr. Rozihan, menyatakan bahwa moderasi beragama sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Salah satu nilai yang terkandung dalam moderasi beragama adalah toleransi. Moderasi artinya tidak memihak kepada pihak manapun, adil, dan tidak membenci golongan lain. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam artian, antara Pancasila dan moderasi beragama memang sejalan karena sama-sama menumbuhkan rasa toleransi yang besar. Sesuai dengan ajaran agama maka tiap umat harus hidup damai dan tidak berperang dengan umat yang memiliki keyakinan lain. Hal ini adalah toleransi karena walau keyakinannya berbeda, tetap bisa hidup berdampingan, dan memahami satu sama lain.
Toleransi adalah inti dari perdamaian dan masyarakat yang memahami Pancasila pasti mempraktikkannya. Setiap WNI yang beragama taat dan mengimplementasikan moderasi beragama, akan berada di tengah-tengah dalam bersikap. Ia akan tetap taat beragama tanpa menghina umat dengan keyakinan lain, karena yakin bahwa membina hubungan dengan sesama manusia juga berpahala.
Jika seseorang memahami moderasi beragama maka ia tidak pilih-pilih teman atau kawan-kawannya berasal dari berbagai macam latar belakang dan keyakinannya berbeda-beda. Perbedaan tidak dipermasalahkan karena ia menjunjung tinggi toleransi. Ia yakin bahwa mereka yang tidak memiliki keyakinan yang sama adalah saudara di dalam kemanusiaan.
Toleransi amat penting karena ada 6 keyakinan yang diakui oleh pemerintah dan ketika tidak ada toleransi maka bisa memicu perang di masyarakat. Namun ketika semua WNI memahami cara untuk bergaul dan saling menghormati, tanpa memandang keyakinannya apa, maka akan tercipta perdamaian di Indonesia. Dengan bertoleransi maka hidup akan lebih indah dan masyarakatnya saling bersatu-padu.
WNI yang mengimplementasikan pancasila dan memahami moderasi beragama tidak hanya bergaul dengan orang-orang yang satu keyakinan, dan tidak menghina seseorang yang akidahnya berbeda. Ia memahami bahwa perbedaan itu indah. Jika ada perbedaan maka tidak akan dibesar-besarkan.
Semangat Pancasila ada dalam moderasi beragama karena dari Sila pertama saja sudah tertulis: Ketuhanan yang Maha Esa. Setiap WNI yang taat beragama dan menjalankan ibadah dengan khusyuk, akan bertoleransi. Penyebabnya karena mereka juga menghormati umat dengan keyakinan lain, dan melihat contoh bahwa Nabi juga menghormati mereka yang tidak memiliki keyakinan yang sama.
Jika tiap masyarakat Indonesia memahami Pancasila maka mereka akan lebih mudah menerapkan moderasi beragama, terutama dalam Sila ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Ketika tiap WNI mengutamakan kemanusiaan yang adil dan beradab, maka ia akan menolong orang lain dan tidak memandang keyakinannya apa?
Misalnya ketika ada kecelakaan maka masyarakat akan langsung tergerak untuk menolong karena didorong oleh rasa kemanusiaan. Ia tidak bertanya ke korban kecelakaan, “Keyakinanmu apa?” dan batal menolong karena ternyata berbeda. Namun ia langsung membawanya ke Rumah Sakit terdekat karena mengutamakan kemanusiaan dan mengaplikasikan sila ke-2 Pancasila.
Sila Persatuan Indonesia adalah yang paling sejalan dengan moderasi beragama, karena mengutamakan persatuan daripada perpecahan. Tiap WNI wajib bersatu karena mereka menghayati Pancasila. Jika sudah bersatu maka tidak akan saling bertikai atau mempermasalahkan perbedaan, karena saling menghormati. Tiap WNI memahami bahwa jika ingin Indonesia maju maka harus mengutamakan persatuan. Keberadaan moderasi beragama sangat penting karena saat ini Indonesia berusaha digoncang oleh kelompok radikal yang ingin memecah-belah bangsa. Oleh karena itu tiap WNI harus memahami moderasi beragama dan juga Pancasila.
Sejak era pra kemerdekaan, bangsa ini disatukan oleh toleransi dan semangat Pancasila, oleh karena itu moderasi beragama wajib diterapkan agar terus menaikkan semangat Pancasila di Indonesia. Dalam kurikulum yang baru (kurikulum merdeka) bisa ditambahkan mata pelajaran budi pekerti yang mengajarkan tentang toleransi, persatuan, dan moderasi beragama. Murid-murid akan memahaminya sejak dini.
Moderasi beragama sangat sesuai dengan prinsip pancasila dan masyarakat Indonesia perlu memahaminya. Mereka tidak hanya menghafal kelima Sila dalam Pancasila, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menerapkan moderasi beragama dan menjalankan ibadah dengan taat, tanpa lupa akan toleransi dan saling menghormati ke umat dengan keyakinan lain.
*Penulis adalah kontributor Bunda Mulia Institute
(RG/AA)