Suarapapuanews, Jakarta– Ketika beberapa tahun lalu saya ke Mesium Sumedang, guide memperlihatkan golok mas dan sarungnya yang ia katakan dari Jakarta. Ini diserahkan Ali Sadikin pada pihak meseum.
Setelah purna tugas sebagai Syahbandar sekitar tahun 1540-1550 Wa Item menetap di Sumedang. Ketika wafat properti pribadi dihibah pada kerajaan Sumedang. Ali Sadikin yang terakhir menjaga golok Wa Item .
Tanda tangan Wa Item dalam perjanjiaan dengan Portugis 23/1/1521 dalan aksara Arab waw untuk Wa
Nama Wa Item legenda. Kali pembatas Majakatera dengan Sunda Kalapa adalah Kali Item merujuk Wa Item.
Wa Item pengagas aliran silat Syahbandar.
Berbeda dengan umum golok dan sarungnya yang dimiliki Wa Item terbuat dari mas. Panjang golok , gagang dan batang, 65-70 cm.
Item bukan hitam tapi jago. Jago resapan Brazil yang berarti main.
Wa Item membentuk pertahanan Sunda Kalapa yang disebut penyaringan bukan penjaringan. Dari koleksi lithografi saya penyaringan bersenjata tajam dan hewan buas seperti macan dan buaya.
Jakarta tak pernah dikuasai pasukan asing atau kesultanan mana pun seperti kata dongeng2 yang bersipongang di jagat Jakarta . Percobaan serangan Pate Hila di Pasar Pisang digagalkan. Pate dalam luka melarikan diri. Versi babad Cirebon Pate balik dari négri Betawi sakit lalu tewas.
Wafatnya Wa Item antara 1542-1550 di Wanayasa tempat almarhum mengajar silat aliran Syahbandar. Ia dimakam di Wanayasa, Purwakarta.
Perguruan silatnya masih berfungsi sampai kini.
(RS/AA)