Jakarta, suarapapuanews– Tren penularan Covid-19 pasca Lebaran terindikasi tidak mengalami lonjakan berarti bahkan cenderung mengalami penurunan. Masyarakat pun diminta untuk terus menerapkan Prokes ketat dan ikut mendukung kebijakan pengendalian pandemi Covid-19.
Akhirnya tren mengenai naiknya kasus penularan Covid-19 setelah masyarakat menjalani liburan termasuk Lebaran terpatahkan pada tahun 2022 ini. Setelah sebelumnya, sudah sekitar 2 tahun lamanya ketika tren kala itu menunjukkan penurunan dan Pemerintah mulai melonggarkan ketentuan pembatasan mobilisasi masyarakat kemudian langsung naik angka penularan pandemi Covid-19. Tapi pada perayaan libur Lebaran tahun ini sama sekali hal tersebut tidak terjadi.
Padahal sejak bulan Maret perlahan Pemerintah sudah melonggarkan kebijakan mobilisasi, namun nyatanya kasus positif sama sekali tidak menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Seperti diungkap oleh Prof. Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, kian hari kasus positif di Indonesia sendiri semakin mengalami penurunan.
Mulai dari angka kesembuhan pasien yang terinfeksi Covid-19 hingga tingkat keterisian Rumah Sakit juga terus mengalami penurunan. Data menunjukkan bahwa Indonesia sendiri memiliki angka di atas rata-rata dunia terkait dengan kesembuhan pasien Covid-19. Sedangkan untuk kasus positifnya sendiri dikatakan oleh Prof Wiku bahwa Indonesia berada lebih rendah dari rata-rata dunia yakni dengan angka hanya 4 persen saja.
Tentunya hal tersebut menunjukkan bahwa memang semakin rendah potensi penularan virus Covid-19 bagi masyarakat Indonesia. Bahkan setelah masyarakat melakukan perjalanan mudik Lebaran dan juga melakukan liburan sekalipun, pengendalian pandemi masih terus terjaga.
Pengendalian Covid-19 sendiri di Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi merupakan salah satu yang terbaik di ASEAN karena terbukti negara-negara tetangga masih ada yang memberlakukan lockdown cukup ketat dengan tingkat penularan yang masih tinggi.
Kendati demikian, Pemerintah tidak lengah dan juga terus memberikan himbauan kepada masyarakat. Jubir Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan juga memiliki tingkat kesadaran yang tinggi apabila hendak dites jika mereka memiliki riwayat bepergian atau mengunjungi tempat-tempat yang sangat ramai dan berkerumun, terutama apabila merasakan beberapa gejala kesehatan.
Di sisi lain, sinergitas antara masyarakat dan pihak Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah juga harus tetap dijaga. Untuk para pembuat kebijakan sendiri, harus terus mengupayakan agar kurva penularan Covid-19 dapat terus stabil dan tidak terjadi lagi peningkatan dengan melakukan testing, tracing dan juga treatment yang tepat.
Sementara itu, dr. Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes menyatakan bahwa Pemerintah akan terus optimis terkait pengendalian pandemi dan terus berusaha menahan laju kasus penularan Covid-19 supaya tidak kembali melonjak naik. Beberapa strategi sudah diberlakukan adalah dengan menggenjot vaksinasi dosis lengkap dan juga vaksin booster. Maka dari itu pemberian vaksinasi yang merata hingga ke seluruh pelosok negeri terus dilakukan.
Ditambahkan oleh dr Nadia bahwa pemberian vaksinasi Covid-19 secara ilmiah akan mampu menekan risiko buruk apabila seseorang terinfeksi Covid-19. Untuk itu bagi masyarakat yang mungkin masih belum melakukan vaksinasi secara lengkap, diimbau untuk segera melakukan vaksinasi.
Seluruh strategi dan sinergitas antara Pemerintah serta masyarakat sangatlah diperlukan untuk terus menjaga stabilitas kurva supaya tidak kembali melonjak pasca perayaan libur Lebaran 2022. Dukungan seluruh komponen masyarakat perlu untuk terus diwujudkan, karena tanpa adanya modal tersebut, transisi pandemi ke endemi Covid-19 akan sulit diwujudkan.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(SF/AA)