Jakarta, suarapapuanews– Ketersediaan infrastruktur diyakini akan mempercepat produktivitas dan meningkatkan peluang investasi. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, arus barang dan jasa juga semakin cepat, sehingga dapat meminimalisasi kesenjangan ekonomi.
Infrastruktur merupakan sektor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, salah satunya dengan menyediakan konektivitas yang memfasilitasi masyarakat dan memobilisasi manusia, barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain.
Ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat mendukung pelayanan dasar sehingga mendorong pemerataan pembangunan nasional serta meningkatkan produktivitas, daya saing dan peluang investasi.
Dalam kesempatan pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Mohammed Ali Berawi Selaku Guru Besar Ilmu Teknik Sipil tersebut memaparkan empat pembahasan pembangunan infrastruktur.
Dirinya memaparkan pentingnya perencanaan pembangunan infrastruktur bernilai tambah untuk meningkatkan kelayakan proyek. Ali melakukan beberapa kajian dan penelitian pada proyek infrastruktur.
Penelitian berupa mengembangkan desain konseptual infrastruktur terpadu yang disebut Public Railways and Stormwater Infrastruktur (PRASTI) Tunnel, pembangunan jembatan selat sunda, dan pengembangan kota cerdas untuk Ibu Kota Negara (IKN). PRASTI Tunnel merupakan sebuah konsep pembangunan terowongan bawah tanah untuk jalur kereta yang direncanakan terintegrasi dengan saluran pengendalian banjir.
Sehingga diharapkan mampu memberikan nilai efisiensi dan efektivitas tinggi bagi pembangunan megaproyek infrastruktur. PRASTI Tunel berfungsi sebagai infrastruktur komersial dalam rangka mengurai kemacetan sekaligus sebagai infrastruktur sosial yang dapat mengendalikan banjir di Jakarta. Yakni dengan mengintegrasikan tiga fungsi utama dalam satu terowongan yang terdiri dari fasilitas transportasi publik, kereta api bandara dan pengendali banjir (stormwater).
Ali menuturkan, “Dari berbagai penelitian kami pada proyek infrastruktur telah menunjukkan bahwa dengan menghasilkan nilai tambah dalam pembangunan infrastruktur, maka penambahan pendapatan dari konsesi jenis sektor pembangunan terintegrasi lainnya akan dapat meningkatkan kelayakan proyek, sehingga manfaat pembangunan yang diperoleh dapat lebih optimal.
Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas pembiayaan serta penciptaan nilai tambah proyek perlu menjadi dasar perencanaan pembangunan infrastruktur.
Dirinya juga menyebutkan bahwa pengembangan kota yang cerdas untuk IKN bertujuan untuk menghasilkan kota yang berketahanan (resilience) dan berkelanjutan (sustainable) dengan menghasilkan pelayanan kota yang lebih baik, termasuk dari perbaikan transportasi, sumber daya air, pembuangan limbah, sampai pelayanan kesehatan. Ali menyebut konsep smart city berkontribusi dalam pembentukan lingkungan terbangun dengan kualitas tinggi, sehat dan regeneratif yang dimodelkan berdasar circular economy dan dengan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan.
Kedua, kelayakan pembangunan infrastruktur yang diiringi dengan efektivitas serta efisiensi pola pembiayaan infrastruktur dapat ditingkatkan melalui skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. Ali menyebut dengan kerja sama ini pemerintah mendapatkan keringanan dalam penyediaan infrastruktur publik.
Ketiga, konsekuensi dari pandemi covid-19 dan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada pembangunan infrastruktur. Adanya penyesuaian pola kerja dan interaksi dalam situasi new normal yang menyebabkan terjadinya pelambatan aktivitas pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur yang sedang berjalan, harus dapat diantisipasi oleh pihak terkait.
Hal ini bertujuan untuk menjaga ketahanan finansial dan arus kas supaya kinerja biaya, waktu dan mutu pekerjaan konstruksi dapat terus terkontrol dengan baik. Ali menuturkan sebagai upaya untuk mengurangi disparitas dan secara bersamaan memulihkan perekonomian akibat pandemi, pembangunan infrastruktur perlu terus dapat dilanjutkan dengan mempertimbangkan optimalisasi manfaat.
Keempat, peran teknologi digital khususnya di era industri 4.0 muncul dengan kemajuan teknologi yang dapat menciptakan nilai tambah. Kemudian mengarah pada adaptasi pola kehidupan masyarakat (society 5.0) dan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem sumber daya alam (nature 5.0) dalam rangka peningkatan produktivitas dan kualitas kehidupan.
Tentu hal ini bisa dimulai dengan penggunaan teknologi serta material yang ramah lingkungan agar dapat memberikan solusi bagi keberlanjutan bumi.
Infrastruktur tidak hanya menunjang aktivitas masyarakat saja, tetapi pembangunan infrastruktur yang baik juga dapat menarik minat investor untuk menanamkan modal serta membangun ekosistem perekonomian yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi institute
(DS/AA)