Jakarta, suarapapuanews– Pancasila adalah dasar negara yang wajib dipelajari oleh para murid. Penanaman nilai Pancasila di sekolah amat penting karena bisa membuat para siswa menjadi pribadi yang taat beragama sekaligus memiliki rasa toleransi yang tinggi.
Masihkah Anda menghafal semua sila dalam Pancasila? Kita sudah mempelajari Pancasila sejak sekolah di taman kanak-kanak tetapi sayang ada yang sudah lupa akan sebagian dari isi silanya. Padahal seharusnya Pancasila masih dihafal dan juga diimplementasikan, agar kita jadi warga negara yang berbudi baik. Penanaman nilai Pancasila juga dilakukan di sekolah agar anak-anak menghayatinya sejak dini.
Wakil presiden KH Ma’ruf Amin menyatakan bahwa ia mendukung upaya-upaya implementasi nilai-nilai Pancasila kepada siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat mahasiswa, bahkan alumni perguruan tinggi. Begitu juga dengan kalangan masyarakat luas sampai pra pengusaha.
Ungkapan Wapres itu dipaparkan ketika beliau beraudensi dengan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi beserta jajarannya. Dalam kesempatan itu, Wapres mendukung upaya BPIP dalam menjadikan Pancasila sebagai pelajaran tersendiri dalam kurikulum yang baru.
Wapres KH Ma’ruf Amin menambahkan, dalam implementasi nilai-nilai Pancasila masih membutuhkan berbagai upaya agar dapat dipahami. Tujuannya agar bisa dijalankan dengan baik oleh perorangan maupun organisasi.
Dalam artian, kita memang wajib mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila agar lebih paham lagi bahwa inti dari semua silanya adalah ketuhanan, kemanusiaan, perdamaian, dan toleransi. Oleh karena itu penanaman nilai Pancasila memang wajib dilakukan sedini mungkin. Sekolah menjadi tempat yang tepat untuk menanamkan nilai Pancasila agr para murid lebih memahaminya.
Mata pelajaran khusus Pancasila memang wajib dimasukkan ke dalam kurikulum karena penanaman nilai Pancasila amat penting. Selama ini Pancasila baru dimasukkan ke dalam pelajaran sejarah dan pendidikan kewarganegaraan. Jika ada mata pelajaran khusus maka akan lebih baik lagi karena lebih fokus membahas Pancasila dan durasi pengajarannya jadi lebih lama.
Pelajaran tentang Pancasila di sekolah-sekolah tidak hanya dalam bentuk hafalan tetapi dalam bentuk pendidikan karakter. Penyebabnya karena karakter seorang WNI yang mengimplementasikan Pancasila adalah pribadi yang baik dan penuh toleransi. Ia bisa menjadi seperti itu setelah mengalami pendidikan yang baik di sekolah, yang berlandaskan Pancasila.
Dalam pendidikan karakter maka yang diperbaiki adalah moral dari para murid. Untuk cara mengajarnya tergantung dari tingkatan sekolahnya. Misalnya untuk siswa di sekolah dasar maka bisa dengan menonton video edukasi, atau dengan mengunjungi beberapa rumah ibadah. Tujuannya agar mereka mengetahui bahwa di Indonesia ada 6 keyakinan yang diakui negara dan semua hidup berdampingan dengan rukun.
Pendidikan karakter Pancasila amat penting karena generasi penerus harus memiliki karakter yang baik. Karakter tersebut berlandaskan Pancasila seperti taat kepada Tuhan dan juga adil kepada sesama manusia. Dengan pendidikan karakter maka ia tumbuh jadi pribadi yang pluralis dan tidak memaksakan pendapat, karena memilih untuk bermusyawarah dan mufakat.
Karakter murid memang wajib ditempa sejak kecil karena penting bagi masa depannya, oleh karena itu pelajaran Pancasila harus dimasukkan ke kurikulum. Jika ia sudah memahami nilai-nilai Pancasila maka saat besar kelak akan jadi orang dewasa yang pandai menerima perbedaan.
Kita wajib mendukung penanaman nilai-nilai Pancasila di sekolah karena memang Pancasila dan seluruh butir-butirnya perlu untuk diajarkan sejak dini. Dalam kurikulum yang baru maka wajib dimasukkan pelajaran Pancasila sehingga para siswa lebih memahami Pancasila. Jika para murid sudah mengimplementasikannya maka mereka tumbuh jadi pribadi yang baik.
) * Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(AM/AA)